cara stress "menguasai" tubuh

Secara bahasa stress itu artinya tekanan. Tekanan itu ada yang baik ada pula yang buruk. Tekanan yang baik dapat memacu seseorang melakukan sesuatu dengan lebih baik, sedangkan tekanan yang buruk berjalan sebaliknya. Menurut Dr. Hans Seyle, tekanan yang baik disebu eustres dan tekanan yang buruk disebutdistress. Jadi stess itu tidak selalu buruk. Bahkan Dr. Seyle memperlihatkan bahwa eustres bisa menopang sistem kekebalan tubuh meningkatkan harapan hidup dan kebahagiaan.


Secara bahasa stress itu artinya tekanan. Tekanan itu ada yang baik ada pula yang buruk. Tekanan yang baik dapat memacu seseorang melakukan sesuatu dengan lebih baik, sedangkan tekanan yang buruk berjalan sebaliknya. Menurut Dr. Hans Seyle, tekanan yang baik disebu eustres dan tekanan yang buruk disebutdistress. Jadi stess itu tidak selalu buruk. Bahkan Dr. Seyle memperlihatkan bahwa eustres bisa menopang sistem kekebalan tubuh meningkatkan harapan hidup dan kebahagiaan.

Apa yang terjadi pada tubuh saat stress datang? Tubuh kita dilengkapi sejenis “alarm” yang akan bereaksi saat kita mengalami tekanan. Alarm ini melahirkan sebuah mekanisme yang disebut fight or flight mechanism. Maksudnya tubuh akan menghadapi tekanan tersebut atau melarikan diri. Misalnya ketika dikejar deadline atau akan menghadapi ujian tubuh akan bereaksi secara alamiah yang ditandai keluarnya keringat dingin timbul rasa takut atau rasa gelisah. Pada beberapa orang, kondisi ini malah mempertajam pikiran sehingga dapat belajar lebih cepat. Ini merupakan mekanisme fight. Sebaliknya ada orang terkena depresi ketika ia tidak mampu lagi menghadapi tekanan yang datang. Inilah mekanisme flight (terbang/kabur).

Keika stress tubuh mengeluarkan adrenalin dalam jumlah besar. Nah adrenalin ini membantu tumbuh beradaptasi dengan stress tersebut. Misalnya saat sedang marah atau takut. Tubuh dibuat lebih “efisien” menghadapi situasi tertentu. Missal dengan meningkatnya denyut jantung dan naiknya tekanan darah. Dalam tubuh pun terjadi pemecahan glikogen (energi cadangan tubuh) menjadi glukosa (gula darah) dengan tujuan menyediakan energi tambahan bagi otot.

Stress fisik maupun emosi dapat memicu dan meningkatkan produksi adrenalin secara berlebihan. Hal ini berpotensi melemahkan sistem imun (kekebalan tubuh) kita. Karena itu, stress berkepanjangan rentan mendatangkan penyakit akibat rendahnya daya ahan tubuh. Iulah sebab mengapa orang stress mudah terkena flu, demam, sakit perut, sariawan, dsb.

Mekanisme fight or flight ini membakar banyak energi, yang di ikuti terjadinya kelelahan. Saat kelelahan, orang akan kehabisan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak heran bila orang stres akan mendapati gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala depresi, cemas dan mudah tersinggung.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

niche info gan